Minggu, Juli 26, 2009

Frank Lloyd Wright dan Semangat Naturalis

Oleh ERICK RINALDO


Frank Lloyd Wright(1867-1959), dikenal karena keberadaannya sebagai arsitek yang mendunia akibat pengaruhnya yang sangat besar terhadap ranah arsitektur dunia. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari keberadaan karyanya yang hampir tersebar di 37 negara/ lokasi, diantaranya di Irak, Jepang, Kanada, Mesir, Inggris selain di Amerika sendiri tentunya. Karena keproduktifannya itulah kemudian dia dikenal sebagai arsitek sepanjang masa, dimana dunia kariernya ternyata melebihi dari umurnya ketika berprofesi sebagai arsitek. Selain itu, kemampuannya yang banyak dan beragam membuatnya juga menjadi arsitek yang lengkap, dimana menguasai berbagai kecakapan, seperti praktisi pembangunan, desainer interior, akademisi arsitektur, ilmuwan, menulis buku terutama berkaitan dengan arsitektur, serta melatih arsitek menjadi handal dan penuh kompetensi.

Perkembangan kariernya dimulai ketika ia berkuliah di University of Wisconsin di Madison jurusan teknik sipil, kemudian bekerja di firma arsitektur. Pada 1887, Wright menjadi drafter di perusahaan Louis Sullivan dan Dankmar Adler yang sedang merancang Chicago’s Auditorium Buliding. Jabatannya berkembang menjadi kepala drafter kemudian menjadi kepala desain rumah. Saat bekerja disini dia mulai mengembangkan gagasan arsitekturnya, dengan mendesain rumah sesuai seleranya. Keadaan ini membuat posisinya terancam dan dipecat. Akan tetapi dari sana dia belajar banyak hal, yaitu bisa mengembangkan gagasan baru yang ternyata bermanfaat besar terhadap pengembangkan prinsipnya seperti naungan garis atap, keunggulan perapian pusat, serta pembongkaran kotak pada denah lantai (open plan). Ternyata gagasan yang ada tersebut kebanyakan terinspirasi dari alam. Dengan menyulap ruang-ruang menjadi tanpa batas membuat perasaan lega seperti berada di padang rumput yang luas.

Pada tahun 1893 di studio yang dibangun di atas rumahnya di Oak Park, Chicago, Wright membangun firmanya sendiri. Dalam kurun waktu 1893 sampai 1901 dia menciptakan 49 desain karya yang juga berhasil diwujudkan dalam bangunan yang mengembangkan konsep "Prairie House"dimana terdapat rumah-rumah dengan konsep padang rumput, dengan rumah horizontal beratap rendah dan seakan menjalar di atas tanah. Masa awal produktif Wright ini dicatat sebagai bagian dari sejarah gerakan seni dan kriya. Selama perjalanan hidupnya kariernya dia telah berhasil menghasilkan karya yang mebawa pengaruh besar terhadap dunia arsitektur seperti dengan lahirnya konsep prairie dan usonian serta arsitektur organik yang menggabungkan antara bentuk dan ruang . Ruang menjadi pusat pemikiran Wright sejak awal perancangan, dipandang sebagai media dari berbagai intensitas kegiatan, mempunyai karakter psikologis, nilai dan bertujuan mengangkat harkat aktivitas manusia. Karya-karya Wright mengikuti prinsip, bahwa bentuk baru berarti jika punya kejelasan prinsip.

Prinsip Wright, arsitektur merupakan penghubung antara manusia dengan lingkungannya. Dalam ceramah terakhir di London, Wright berkata, “.. ketahanan karya arsitektural, tergantung sifat dasar manusia dan keadaannya dimana keduanya berubah”. Arsitektur organik Wright adalah awal radikalisme terhadap arsitektur tradisional pada masanya, yang didominasi gaya Eropa. Museum Guggenheim merupakan demonstrasi Wright dalam menerapkan konsep arsitektur organik. Gedung itu terlihat tumbuh berkembang dan menjadi bunga beton raksasa di sekitar gedung pencakar langit. Prinsipnya: form and function are one. Prinsip yang merupakan "pelesetan" dari form follow function yang dicetuskan mantan bosnya, Louis Sullivan. Wright mampu menerjemahkan dengan sempurna konsep itu dalam desainnya. Di antara para arsitek, ia disebut "organik jenius".

Arsitektur menurut Wright adalah semangat kreativitas hidup yang besar, yang
berlangsung dari generasi ke generasi, dari umur ke umur, berlangsung lama, mengikuti kehendak alam dan manusia serta pengaruhnya saat mereka berubah. Dari berbagai karya Wright, rumah Fallingwater yang didesain tahun 1936-lah menjadi suatu desain yang paling populer karena mempunyai relevansi yang jelas dan sangat terasa dengan konsep arsitektur organiknya. Bagian paling fenomenal dari rumah itu adalah ruang keluarga yang menjorok dan melayang di puncak air terjun. Suara gemercik air yang berasal dari aliran air sungai di bukit Bear Run senantiasa jadi musik alami yang terdengar di seluruh penjuru rumah. Bangunan yang kemudian terkenal dengan nama "Falling Water" itu dianggap sebagai adikarya Wright.

Taliesin adalah nama daerah di Amerika, kemudian menjadi tempat dimana Wright membangun rumah yang dikenal dengan Taliesin House. Di rumah ini terjadi berbagai skandal, dan tragedi yang kemudian memicu lahirnya ide-ide cemerlang wright tentang arsitektur. Tahun 1932, ia mendirikan The Taliesin Fellowship, sekolah arsitekturnya sendiri, di Spring Green, Wisconsin. Sekolah itu terbuka hanya untuk 30 siswa dan dengan biaya US$ 1.100. Komunitas unik ini magang dan belajar dibawah bimbingan Wright. Dengan bantuan para magang yang membantu dalam detail desain dan supervisi tapak ini, hasil pekerjaan Wright menjadi lebih banyak dan terorganisir. Wright juga menghasilkan buku, An Autobiography dan The Disappearing City.
Pada 4 April 1959, Wright melakukan operasi usus buntu. Lima hari kemudian, di usianya yang ke-92, Wright mengembuskan napasnya yang terakhir di Phoenix, Arizona. Ia tak sempat menyelesaikan proyek Guggenheim Museum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar