Minggu, Juli 26, 2009

Perkembangan Desain dan Arsitektur Modern

Oleh, Erick Rinaldo, 0706269092

Judul : Pioneer of Modern Design
Pengarang : Nikolaus Pevsner

Berdasarkan buku Pioneer of Modern Design, dikemukakan bahwa sepanjang akhir abad 17 sampai sebelum perang dunia 1 terdapat beberapa gagasan besar tentang hakekat seni. Permasalahan tentang hakekat seni tersebut muncul sejak dimulainya revolusi industri di Inggris. Schiller adalah tokoh yang membangun filosofi bahwa pekerja seni adalah orang yang agung setelah sebelumnya pekerja seni dianggap sebagai pekerjaan rendah dan tidak bermartabat. Dikatakan sebagai kalangan yang agung (high prices) membuat para pekerja seni pada saat itu mulai mengabaikan utilitas dan hakikat seni itu sebagai sebuah hal yang dinikmati masyarakat.

Kemudian Moris juga berpendapat bahwa seniman telah jauh dari kehidupan nyata, dan telah menjauhkan seni dari hal yang seharusnya yaitu seni adalah berbagi, dan dapat dinikmati orang lain(by people, for people). Dia juga mengemukakan bahwa seni yang sebenarnya itu adalah hasil buatan tangan para seniman, bukan buatan mesin dan lainnya.

Dalam perkembangannya kemudian muncullah beberapa orang arsitek yang mengemukakan ketidaksetujuannya terhadap apa yang digagas oleh moris, diantaranya Otto Wagner, Adolf Loos, Lovise Sullevan, Frank Llyoid Wright,dan Hendry Van De Velde. Mereka mengatakan bahwa pengguaan mesin dalam menciptakan karya seni adalah hal yang wajar, karena seni merupakan sebuah ekspresi. Dalam perkembangannya, memang karya seni buatan mesin lebih disukai karena karena harga yang lebih murah.
Kemudian muncullah Muthesius yang membawa isu dengan menggabungkan pemikiran Moris dan Schiller. Dalam membuat karya seni kita harus mencintai seluruh sumber daya yang digunakan dan teknik yang digunakan bentuk baru yang berguna dalam memperkaya khasanah seni dunia. Dia juga mengatakan bahwa seorang seniman harus mampu menjadi scientist, humanist, dan craftsman.

Berangkat dari ketidakpuasan masa lampau, membuat terbangunnya kerangka pemikiran masyarakat Inggris 1850. Barang-barang yang sebelumnya dibuat dengan tangan seperti karpet, shal, dan kerajinan perak, sekarang dibuat dengan mesin. Dan itu mulai menumbuhkan perasaan negatif terhadap produk buatan mesin dengan alasan tidak original dsb. Namun kemudian Mathew Digby Wyatt mengeluarkan pendapat tentang nilai yang harus ada dalam setiap produk seni buatan mesin. Diantaranya : karakter desain yang sempurna dan stabil kualitas yang senatiasa harus terjaga, serta memahami warna murni.

Ketidakpuasan Moris juga disampaikannya terhadap seniman terdahulu yang hanya mengejar keindahan fisik (outside) namun tidak memikirkan bagaimana di dalamnya, perasaan dan emosi yang terbentuk. Hal ini mendasari lahirnya teori Impresionalisme yang memasukkan unsur perasaan yang mendalam terhadap karya seni. Aliran ini kemudian berkembang sejalan dengan arsitek dan seniman yang mendukungnya diantaranya Van Gogh.
Sepanjang 1890-1905 muncullah Art Nouveau yang merujuk pada New Art atau seni yang baru, dimana ini merupakan transisi antara aliran historicism atau era victorian ke era modern movement yang bergaya rokoko, elegan, french art. Aliran yang bebas tidak mengikuti doktrin dn memiliki modifikasi ini diaplikasikan pada tekstil, arsitektur, interior, dekoratif art, serta perhiasan. Aliran ini dicirikan dengan hal-hal organik, garis-garis, gelombang, tumbuhan, langsing-langsing, flowing, lengkung, lapisan dll. Dalam perkembangannya kemudian Art Nouveau sering dibandingkan dengan art and craft movement.

Perkembangan penggunaan material bangunan juga terus terjadi. Pada awalnya material kayu sangan berkembang karena lebih mudah didapatkan. Tuntutan yang terus berkembang mendorong ditemukannya besi dan aplikasinya pada jembatan pada tahun 1700. Pada tahun 1800an besi semakin berkembang dengan digunakannya pada jembatan london, besi juga sudah bisa dibuat semakin estetis. Tahun 1889, dibangunlah menara eiffel oleh Gustav Eiffel dengan material besi. Kemudian bangunan ini menjadi pemicu dibangunnya gedung pencakar langit yang kemudian berkembang dengan ditemukannya beton. Akhirnya di abad 20, berkembanglah gabungan dari architecture engineering, bahan sintetis, moris movement, dan Art Nouveau.

Sepanjang tahun 1914 ke belakang telah terjadi relasi antara terjadinya revolusi industri dengan perkembangan seni dan arsitektur khususnya di negara Prancis, Inggris, Amerika dan Austria. Dikenalnya peradaban mesin kemudian menuntut adanya keinginan peyetaraan antar barang seni luaran mesin dengan buatan tangan. Art Nouveau yang pada mulanya pada seni kriya serta hanya mementingkan estetika kemudian berkembang dan beralih ke penggunaan mesin serta mulai memikirkan fungsional dari karya seni.

Dari segi tata kota, dengan dibangunnya pabrik, sekolah, perumahan, perkantoran mendorong dibangunnya jalan sebagai sarana distribusi dan sirkulasi di wilayah tersebut. Akibatnya, di jalan tersebut mulai ramai oleh baliho dan reklame yang membuat berkembangnya komersialisme. Sekolah dibangun di dekat pabrik-pabrik agar dapat memudahkan melakukan kerja praktek. Untuk membangun kesadaran pribadi masyarakat, maka pembangunan gereka dan pengadilan dikurangi, agar terbetuk kesadaran pribadi masyarakat itu sendiri. Kemudian bermunculan pulalah arsitek diantaranya Tony Garnier yang telah mulai membedakan ruang berdasarkan fungsinya yaitu ; rekreasi, industri, kerja dan transportasi. Antonio Perret mulai membangun suatu bangunan dengan memasukkan perasaan agar dapat memahami ruang seutuhnya, partisi non struktural dihapuskan sehingga tercipta space luas(open space)

Begitulah rekaman sejarah mencatatkan perkembangan desain dan arsitektur modern. Kita yang hidup pada zaman ini harus paham apa yang menjadi perkembangan arsitektur dewasa ini. Belajar dari hal-hal yang lalu untuk berekspresi secara bebas dan penuh di masa sekarang. Sehingga khasanah arsitektur modern bisa terus berkembang dan memberikan sumbangsih yang besar terhadap perkembangan seni, desain dan arsitektur dunia.






dihimpun dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar